MANFAAT ILMU AKUNTANSI
Seperti yang kita ketahui akuntansi adalah mengolah secara sistematis transaksi menjadi informai keuangan bagi para penggunanya.
Apakah Ilmu Akuntansi Penting?
Sepanjang perekonomian suatu negara menggunakan uang sebagai alat pembayaran, maka akuntansi itu sangat berperan penting , karena akuntansi mencatat peristiwa-peristiwa yang bersifat keuangan. Pengembangan akun berdasarkan pada tiga pilar utama yaitu,Matematika, PABU, Rancang-bangun.
- Pilar Matematika, akuntansi mendasarkan diri pada persamaan matematika yang di tuangkan dalam bentuk persamaan dasar akuntansi yaitu: HARTA=HUTANG+MODAL.
- Pilar PABU (Prinsip-prinsip akuntansi berterima umum), menjadikan pengembangan akuntansi lebih terarah bagi para penguna informasi akuntansi.
- Pilar Rancang-bangun, menjadikan pengembangan metodayang di rancang-bangun agar dapat menghasilkan informasi keuangan yang berkualitas tinggi sesuai kebutuhan penggunanya.
Dari tahun ke tahun banyak organisasi yang membutuhkan individu-individu yang berkompeten di bidang akuntansi , baik sebagai penyedia informasi keuangan, pengguna informasi keuangan, pemerika informasi keuangan yang di butuhkan para pengusaha. Salah satu organisasi yang membutuhkan jasa akuntansi adalah Perusahaan. Perusahaan dapat di klarifikasi menjadi 3 jenis berdasarkan sifat dan karakteristiknya yaitu, perusahaan jasa, perusahaan dagang, perusahaan manufaktur. Jadi akuntansi sangat bermanfaat dalamkehidupan sehari-hari bagi individu maupun bagi organisasi yaitu perusahaan
Perkembangan Akuntansi Indonesia
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).
Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an dan awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanmkan modalnya di Indonesia. Peningkatan kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990). Internal auditor yang pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn-yang sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).
Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti pembukaan jurusan akuntansi di Universitas Indonesia 1952, Institute Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-STAN) 1990, Univesitas Padjajaran 1961, Universitas Sumatera Utara 1962, Universitas Airlangga 1962 dan Universitas Gadjah Mada 1964 (Soermarso 1995)-telah mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada tahun 1960 (ADB 2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus 1997).
Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi. Kelompok tersebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar-dengan dukungan praktik akuntansi yang baik. Kebijakan kelompok tersebut memperoleh dukungan yang kuat dari investor asing dan lembaga-lembaga internasional (Rosser 1999). Sebelum perbaikan pasar modal dan pengenalan reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal 1990an, dalam praktik banyak ditemui perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan-satu untuk menunjukkan gambaran sebenarnya dari perusahaan dan untuk dasar pengambilan keputusan; satu untuk menunjukkan hasil yang positif dengan maksud agar dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman/kredit dari bank domestik dan asing; dan satu lagi yang menjukkan hasil negatif (rugi) untuk tujuan pajak (Kwik 1994).
Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Skandal pertama adalah kasus Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yang dikendalikan presiden Suharto). Bank Duta go public pada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (pertengahan 1992) dan Barito Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan adanya transformasi pasar modal dari model “casino” menjadi model yang dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang.
Berbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan. Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat standar akuntansi keuangan, yang dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Kedua, Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan Proyek Pengembangan Akuntansi yang ditujukan untuk mengembangkan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada tahun 1995, pemerintah membuat berbagai aturan berkaitan dengan akuntansi dalam Undang Undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah memasukkan aspek akuntansi/pelaporan keuangan kedalam Undang-Undang Pasar Modal (Rosser 1999).
Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan. Sampai awal 1998, kebangkrutan konglomarat, collapsenya sistem perbankan, meningkatnya inflasi dan pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan negosiasi atas berbagaai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini, kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akuntansi dan rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparency). Berikut ini tabel ringkasan perkembangan akuntansi di Indonesia.
Keunggulan dari Akuntansi :
- lebih mudah cari pekerjaan > semua perusahaan butuh akuntan, baik akuntan dalam ato pake jasa akuntan luar. bahkan usaha kecil2an juga butuh akuntan pas mw bayar pajak (tp biasa ny pake akuntan luar)
2. lebih gampang cari universitas nya > hampir semua univ ada jurusan akuntansi, tinggal milih mau univ berkualitas ato univ abal2
My Blogsundarisukoco012sundari
Search
Skip to content
Budaya, Makanan, Ciri khas SUMBAWA
BUDAYA SUMBAWA NTB
Disini kita sudah mengenal tentang negara Indonesia, sebagai negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas kebudayaan masing-masing. Hal ini merupakan perwujudan dari bentuk kreativitas penduduk itu sendiri. Ada pun kebudayaan – kebudayaan tersebut sudah sejak lama dikenal dan dilakukan sehingga telah menjadi suatu tradisi yang dilakukan secara turun-temurun dikalangan masyarakatnya.
Sama halnya dengan daerah-daerah lain di penjuru Indonesia. Daerah Sumbawa juga memiliki kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Sumbawa. Masyarakat Sumbawa biasa di sebut dengan “Tau Samawa”. Para tau Samawa pada zaman dahulu memiliki berbagai macam kebudayaan dan kesenian diantaranya yaitu :
UPACARA NYORONG
Upacara Nyorong merupakan salah satu prosesi pernikahan putra-putri sumbawa (tau samawa) Nusa Tenggara Barat. Upacara nyorong ini di laksanakan setelah bakatoan (lamaran). pihak laki-laki di terima oleh orang tua si wanita yang kemudan di teruskan dengan cara basaputis ( memutuskan ). Di dalam acara basaputis inilah di tentukan hari-hari baik untuk melaksanakan acara nyorong dalam sebuah prosesi pernikahan masyarakat samawa. Disini tau samawa hanya mengenal istilah nyorong meliputi barang yang diantar, orang yang mengantar dan pihak yang menerima.
MUSIK TRADISIONAL
Musik tradisional Sumbawa merupakan musik ritmis, atau musik yang aksentuasinya lebih pada irama, bukanlah musik melodius. Dalam Musik Etnik Sumbawa tidak terdapat gamelan seperti musik daerah Bali, Lombok maupun Jawa. Gamelan bagi daerah-daerah tersebut selain berfungsi sebagai pembawa melodi (alunan), juga sebagai ‘roh’ musik, berbanding terbalik dengan Musik Tradisional Sumbawa yang alat musik utamanya justru adalah genang (gendang) yang berfungsi sebagai pembawa ritme atau pemimpin irama. Sebagai sebuah musik ritmis, Musik Daerah Sumbawa kaya dengan irama yang terwakilkan dalam temung (jenis pukulan), baik temung yang terdapat pada genang, rebana, palompong, dsb. Dalam Musik Tradisional Sumbawa, keberadaan serune yang merupakan satu-satunya alat musik tiup yang memiliki notasi yang paling sering digunakan, hanya berfungsi untuk memberi nuansa melodis, namun alunannya tetap mengikuti alur musik yang dibuat oleh genang sebagai pemimpin irama.
Ragam Ansambel Musik
Secara harfiah ansambel berarti kumpulan atau gabungan, dengan demikian ansambel musik berarti kumpulan alat musik. Di Indonesia terdapat beraneka ragam ansambel musik tradisi, seperti Ansambel Gordang Sambilan yang merupakan Musik Adat masyarakat Mandailing, Tapanuli Selatan, Ansambel Angklung Bungko dari Cirebon, dll. Di Kabupaten Sumbawa, dari hasil pendataan, ditemukan beberapa ansambel baru selain ansambel yang sudah ada, antara lain :
- Ansambel Musik Gong genang
Ansambel Musik Gong Genang adalah sekelompok alat musik tradisional Sumbawa yang dimainkan secara bersamaan dalam beberapa komposisi musik. Ansambel ini dapat juga dikatakan sebagai musik orkestranya Sumbawa. Alat-alat musik yang dimainkan dalam ansambel ini adalah :
- Genang sebanyak 2 buah, yaitu genang penganak dan penginak,
- Serune ; 1 buah,
- Rebana Kebo ; min 1 buah,
- Gong ; 1 buah,
- Palompong ; 1 buah
- Santong Srek ; 1 buah, Dll sesuai dengan kebutuhan.
Khusus untuk Kabupaten Sumbawa Barat ditambah dengan Tawa-Tawa, sejenis gong kecil, 1 buah.
Ansambel Musik Gong Genang digunakan untuk mengiringi Tari Daerah Sumbawa, gentao, ngumang, beberapa upacara adat, dsb. Pada awalnya, ansambel ini hanya terdiri dari genang, serune dan gong, namun pada perkembangan berikutnya, mendapat penambahan alat musik lainnya, yaitu palompong, santong srek, dll. Motor penggerak ansambel ini adalah genang yang berfungsi sebagai pembawa rhytme atau irama melalui temung (jenis pukulan) genang.
- Ansambel Musik Ketong Kasalung
Ansambel Musik Ketong Kasalung merupakan sebuah ansambel yang seluruh alat musiknya terbuat dari bambu, dan digunakan untuk mengiringi sebuah tembang yang dibuat secara khusus dengan warna yang berbeda dengan tembang-tembang yang ada. Ansambel ini merupakan hasil eksperimentasi dari seniman Sumbawa yang berasal dari Kecamatan Lunyuk, yaitu Ace Let Luar dan kawan-kawannya. Nama-nama alat yang terdapat dalam ansambel ini adalah :
Terdiri dari 7 (tujuh) buah ketong (bambu besar dan tebal) dengan berbagai macam ukuran. Cara memainkannya dengan memukul bagian bawah ketong ke lantai sehingga menghasilkan suara yang beraneka ragam tergantung dari ukuran ketong. Ketong yang besar akan menghasilkan suara yang agak ngebas sedangkan ketong kecil memunculkan bunyi yang nyaring.
Ketong yang di gantung. Ketong ini memiliki notasi dan berfungsi sebagai pembawa melodi.
Adalah sebuah alat musik yang dimainkan seperti marakas. Alat ini dibuat dari ketong yang beruas pendek.
Serune pincuk segantang merupakan serune yang berukuran panjang dan besar. Panjangnya bisa mencapai sekitar 1,5 meter. Sarumungnya terbuat dari bambu yang dianyam.
Merupakan sebuah genang (gendang) yang terbuat dari ketong yang berukuran besar, yang di bagian lubang kiri kanannya di lapisi dengan kulit kambing.
Rebab yang dibuat dari ketong.
Sebuah alat musik yang terbuat dari seruas bambu yang dibelah sampai batas buku, kemudian dilubangi sampai tembus sebagai tempat tangan untuk mengadu atau membenturkan antara buku yang satu dengan yang lain sehingga bersuara dengan keras.
Serune biasa yang sering digunakan dalam berbagai moment kesenian daerah. Sebagai alat musik yang lahir dari hasil eksperimentasi, ansambel ini belum begitu memasyarakat. Namun demikian, ansambel Ketong Kasalung memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki keunikan dan memberi warna baru bagi musik tradisional Sumbawa.
- Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer
Selain dari 3 (tiga) ansambel diatas, juga terdapat 1 (satu) lagi jenis ansambel di Sumbawa yaitu Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer. Ansambel ini merupakan gabungan dari alat musik tradisional dengan tradisional, dan tradisional dengan modern. Ansambel ini sudah beberapa kali dipentaskan, dan merupakan ajang uji coba bagi para pemusik Sumbawa.
MAIN JARAN
Berdasarkan wujudnya kebudayaan ada dikenal dengan wujud kebudayaan nonmaterial. Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu, tarian tradisional dan permainan (Wikepedia: 23-11-2011). Dalam kebudayaan Sumbawa memiliki suatu permainan yang dianggap sebagai warisan nenek moyang mereka. Permainan tersebut adalah main jaran ‘pacuan kuda’. Main jaran merupakan suatu permaian keahlian memacu kuda oleh seorang joki. Permainan ini sangat digemari oleh masyarakat setempat bahkan masyarakat dari luar pulau Sumbawa sengaja datang untuk menyaksikan kegaitan permainan tersebut.
Sesuai dengan perkembangan zaman, main jaranpun ikut berkembang. Hal ini masih kita lihat sampai sekarang yang dilakukan oleh masyarakat Sumbawa. Dilihat dari atribut yang digunakan oleh kuda-kuda pacu dan para joki sudah memperhatikan keselamatan. Kuda pacu diberikan hiasan-hiasan yang terbuat benang woll dan bahan lainnya, berikut disebutkan beberapa atribut yang digunakan oleh kuda pacu.
- Jombe atribut yang terbuat tali (benang woll) yang ditempelkan berbagai macam pernak pernik dan dipasang di muka dan leher kuda.
- Tali kancing merupakan tali yang diikat dan dipasang di dalam mulut kuda dan digunakan pada saat pelepasan.
- Kili merupakan kawat yang dibuat berbentuk angka delapan sebagai penyambung tali pengendali dengan rantai yang ada dipasang di mulut kuda.
- Lapek merupakan alas tempat duduk joki yang diletakkan pada punggung kuda dan terbuat dari alang-alang dan atau daun pisang kering.
Begitu hal dengan atribut yang digunakan oleh joki, juga diperhatikan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan para joki. Berikut disebutkan beberapa atribut yang digunakan oleh para joki.
- Helem digunakan sebagai pelindung kepala dan berfungsi sebagai untuk mengurangi cidra dari joki apabila terjatuh.
- Baju kaus berlengan panjang dan celana panjang.
- Ketopong digunakn sebagai sarung kepala digunakan sebelum memakai helem.
- Cambuk biasanya terbuat dari kayu rotan.
- Baju ban (baju rompi) yang memiliki nomor sebagai nomor urut kuda.
Selain perkembangan atribut yang digunakan oleh para joki. peraturan main jaranpun mengalami perubahan. Zaman dahulu peraturan main jaran tidak terlau ketat, namun sekarang peraturan-peraturan tersebut sangat ketat. Dari arena pacuan samapi aturan mainnya sangat diperhatikan.
Aturan-aturan yang dterapakan dalam permainolah raga main jaran. Mulai dari kuda, kuda yang digunakan harus di sesuai kan dengan kelasnya masing. Berikut beberapa kelassifikasi kuda pacu dalam main jaran Sumbawa.
- teka saru yaitu kelas untuk kuda pemula dan baru pertama kali memalakukan perlombaan.
- teka pas untuk kelas yang telah mengikuti perlombaan sebanyak 2-3 kali.
- teka A kelas untuk kuda sudah berpengalaman yang tingginya 117 cm sampai dengan 120 cm.
- teka B untuk kuda yang memiliki tinggi 121 cm ke atas.
- kelas OA untuk kuda yang sudah berpengalaman dan telah nyepo (giginya telah copot sebanyak 4 buah) dan tingginya 126 cm.
- kelas OB untuk kelas di atas OA yang memiliki tinggi 127 cm sampai dengan 129 cm
- harapan untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan telah nyepo sebanyak 4 buah.
- tunas untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan gigi taringnya telah tumbuh.
- kelas dewasa.
Adapun teknik yang harus diikuti oleh para pemain dalam mengikuti main jaran. Kuda yang tampil dalam pertandingan harus melakukan registrasi dan sekaligus mengambil nomor ban (kotak pelepasan). Para joki mengirng kudanya menuju juri yang bertugas memriksa kuda dan kesiapan joki untuk menjaga adanya kecurungan dalam perlombaan.Kuda dan joki yang telah mengalami pemperiksaan lansung menuju kotak pelepasan sesuai dengan nomor urut ban (kotak pelepasan) yang didapat dari regestrasi. Kuda dan joki bersiap untuk berlari sekencangnya setelah mendengar suara peluit dari juri garis.Seperti halnya main bola, main jaran juga menggunkan sistem gugur dalam menetukan sang juara. Pada babak pertama dinamakan babak guger (gugur) pada babak ini kuda berusaha untuk menuju babak penentu hingga sampai babak final.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika atau gerak. Gerak dari kebudayaan tersebut terjadi oleh sebab gerak dari manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan. Akibat dari perubahan wujud kebudayaan ini memberikan danpak positif dan negatif.Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa main jaran telah mengalami perubahan. Sehingga akibat deri perubahan tersebut memiliki dampak positif dan dampak negatifnya.
- Danpak Posotif
- Main jaran sebagai permainan sekaligus olah raga yang sebagai mana pernan dan fungsi olah raga lainya yaitu untuk menyehatkan tubuh.
- Bakat dan hobi para pelaku main jaran dapat ekspolarisasai dengan adanya kegiatan rutin main jaran satehun sekali.
- Dengan adanya main jaran ini masyarakat Sumbawa bisa terhibur.
- Wujud kebudayaan main jaran ini merupakan sebuah kebudayaan yang dilaksanakan oleh masyarakat Sumbawa sekali setahun. Sehingga Tauris manca Negara manca Negara ikut serta menonton acara ini. Dengan adanya kedatangan tauris ini dapat mengahsilkan devisa daerah.
- Danpak Negatif
- Main jaran merupakan permainan sekaligus olah raga yang melatih adrenalin para pemainnya. Terkadang permaianan ini dapat menimbulkan cidra yang sangat serius bahkan mengakibatkan kematian akibat kecelakaan, meskipun atribut yang digunakan saat sekatang sudah memperhatikan keselamatan para jokinya.
- Main jaran merupakan tempat acara hiburan yang mempertontonkan adu kecepatan antarkuda pacu. Keadaan ini dapat menjadi ajang perjudian oleh sebagian orang.
- Di lihat dari joki dari main jaran ini merupak anak-anak yang usiannya berkisar 8-15 tahun, terkadang ketika mengikuti acaranya ini mereka lebih mementing acara main jaran dari pada sekolahnya. Sehingga acara ini dapat mengganggu aktifitas belajar para joki tersebut.
BERAPAN KEBO
Indonesia memang memiliki budaya yang sangat banyak dan beragam. Dengan ratusan suku bangsa yang ada, keragaman budaya menjadi salah satu kekayaan intelektual bangsa yang patut disyukuri, dibanggakan, dan dilestarikan. Budaya inilah salah satu wujud dari karya-karya kreatif bangsa. khususnya di Kabupaten Sumbawa Barat, terdapat budaya balapan hewan yaitu Barapan Kebo, yang artinya adalah Balapan Kerbau.
- Memasuki Arena Pertandingan
Barapan Kebo dilombakan di dalam sawah yang berair.Tentu saja, sesuai dengan habitat kerbau yang memang suka dengan kubangan air.
Menurut Bupati Sumbawa Barat, DR. KH. Dzulkifli Muhadli, MM., Barapan Kebo merupakan tradisi masyarakat Sumbawa sebelum masa tanam, sesudah masa panen. Barapan Kebo dilakukan selain sebagai rasa syukur atas hasil panen, juga untuk menggemburkan tanah yang akan ditanam. Di samping, itu Barapan Kebo adalah sebuah kegembiraan dan kebersamaan.
- Kibaran Start Menandakan Dimulai Lomba
Menariknya, sebagai usaha yang sangat serius untuk mempromosikan budaya Barapan Kebo, Bupati Sumbawa Barat membawa Barapan Kebo ini bukan di Sumbawa, tetapi diseberangkan ke Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, jantungnya pariwisata Lombok. Event yang dinamakan “Barapan Kebo Eksibisi” ini dilangsungkan Minggu, 3 Juni 2012 mulai pukul 08.00 hingga siang hari
Sekitar 124 pasang kerbau diseberangkan menggunakan truk-truk yang disewa khusus untuk mengangkut kerbau ini. Jika dalam satu truk hanya bisa memuat 3 pasang kerbau, maka sedikitnya 41 truk dibutuhkan untuk menyeberang dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menuju pantai Senggigi. Perjalanan dari Kabupaten Sumbawa Barat menuju Senggigi sendiri bukan sebentar, dibutuhkan sekitar 5-6 jam perjalanan darat, termasuk menyeberang Selat Lombok menggunakan kapal fery penyeberangan yang memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan.
Panggung besar sudah disiapkan di pinggir lapangan. Sementara di depan panggung, arena balap berupa sawah satu petak memanjang sekitar 75m sudah diberi air. Di kiri kanan arena, terdapat jalan yang diperuntukkan bagi para penonton melihat balapan. Sementara bagi para wartawan, disediakan tempat pas di depan garis finish untuk melihat dan memfoto secara lebih dekat.
Acara dimulai dengan pemukulan lumbung padi secara bersama-sama oleh Pak Bupati.Pemukulan lumbung padi ini juga budaya daerah sebagai lambang kegembiraan, dan biasanya memang diadakan sebagai tanda pembukaan suatu acara ataupun pesta.
- Pemukulan Lumbung Padi oleh Bupati dan Staf
Sesuai pembukaan, mulailah para joki dan kerbau ini memasuki arena balapan. Para kerbau ini, terutama yang langganan juara dan kerbau unggulan, dikenalkan satu persatu saat memasuki arena. Saat sebuah nama kerbau disebut, diiringi dengan deretan prestasi yang telah diraih, disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton.
Nama-nama kerbaupun dibuat sangat unik, dan lucu-lucu. Ada nama Hercules, Chris John, Jet Tempur, Harapan Bangsa, dan berbagai nama lain yang disematkan oleh pemiliknya. Tubuh kerbau ini gempal dan berisi, sangat terlihat bahwa kerbau-kerbau ini dirawat dengan baik dengan gizi yang penuh.
- Berjuang Mengendalikan Kerbau
Pamer Barapan Kebo ini semakin lama semakin moncer. Karenanya, pemiliki kerbau juara juga menjadi prestise tersendiri.Akibatnya bisa ditebak, harga kerbau juara biasanya langsung melambung tinggi, beberapa kali lipat dari harga kerbau biasa. Kerbau juara, bisa dihargai Rp 70 juta sepasang. Karena memang, balapan ini dilakukan oleh dua ekor kerbau, yang dipasangkan dengan menggunakan kayu berbentuk segitiga, yang juga digunakan oleh joki sebagai tempat berpijak.
Pertandingan ini sebenarnya bukan balapan yang mempertandingkan beberapa pasang kerbau secara langsung.Balapan ini adalah balapan kecepatan (sprint). Setiap pasang kerbau akan memasuki arena pertandingan dan dihitung berapa waktu yang ditempuh mulai garis start hingga finish. Garis start dimulai pada garis awal yang ditentukan, sementara finishnya adalah sebuah patok kayu sepanjang sekitar satu meter yang diletakkan di tengah-tengah arena balapan. Sang Joki harus mengarahkan pasangan kerbau ini berlari dengan cepat dan saat akhirnya adalah mengenai patok kayu tersebut.Jika tidak mengenai patok kayu tersebut, maka dinyatakan gagal atau didiskualifikasi.
- Mengarahkan Menuju Patok Kayu Tanda Finish
Balapan kerbau sendiri dibagi menjadi beberapa kelas; mulai umur 2 hingga 5 tahun. Masing-masing kelas sudah ditandai sesuai dengan umur dan berat badannya.Yang menarik, tentu saja kerbau kelas A, yang berbadan kekar dan besar. Kecepatan kerbau-kerbau ini memang di atas kelas yang lebih kecil. Disini Mereka masih menggunakan stop watch digital, yang dihubungkan dengan petugas pencatat waktu di panggung.
Dari beberapa pemaparan diatas, menurut saya dapat disimpulkan bahwa kebudayaan itu merupakan bentuk dan kreasi dari masyarakat dari penduduk tersebut, dimana memiliki ciri-ciri khas tentang kebudayaan tersebut. Ada pun kebudayaan – kebudayaan tersebut sudah sejak lama dikenal dan dilakukan sehingga telah menjadi suatu tradisi yang dilakukan secara turun-temurun dikalangan masyarakatnya, dan dari kebudayaan tersebut patut bisa di jaga dan di lestarikan oleh masyarakat daerah itu sendiri
Makanan Khas Sumbawa
Setiap daeah pasti memiliki makan khas daerahnya masing-masing, begitu pula dengan Kabupaten Sumbawa. Makanan-makanan khas dari daerah Sumbawa diantaranya:
1. Singang
Singang, begitulah masyarakat di Sumbawa menamai masakan tradisional berbahan ikan segar ini. Ikan segar yang dibumbui dengan berbagai macam rempah tersebut selintas mirip dengan gulai ikan karena kuahnya.
Dari tampilannya saja, kuah Singang sudah cukup menggugah selera. Warna kuah yang kekuningan dipadu dengan warna hijau daun kemangi dan warna merah cabe rawit, menjadikan menu masakan ini terlihat segar.
Sementara rasa kuah Singang yang didalamnya ada asam Jawanya, terasa agak asam, tapi sangat lezat.
Untuk bisa menikmati menu masakan ini di Sumbawa tidak terlalu sulit, karena cukup banyak warung makan di daerah tersebut yang menyediakan menu yang satu ini. Salah satu warung yang sudah lama menyajikan masakan khas ini berada di dekat monumen arah kota Sumbawa.
Singang, menurut pengelola warung makan di Sumbawa, berbahan ikan segar. Ikan yang dipilih boleh apa saja. Namun, mereka menganjurkan menggunakan ikan bandeng atau kakap.
2. Sepat
Sepat adalah masakan khas daerah Sumbawa, rasanya asam – asam segar. Biasanya di bulan puasa, 30 hari puasa maka 30 hari sepat hadir menemani berbuka.
masakan yang satu ini terbuat dari ikan yang diiris medium size dan dibakar. Lalu dihidangkan dengan kuah dengan bumbu-bumbu yang begitu lezat. Ibu- ibu yang ngidam selalu pengennya sepat, makanan ini populer di Sumbawa. Memang inilah salah satu resep masakan khas daerah Sumbawa.
3. Gecok
Gecok merupakan salah satu masakan khas Sumbawa yang berbahan utama daging dan jeroan sapi.
dihidangkan dengan cara seperti ditumis dan dibalut dengan parutan kelapa berbumbu.
kesan garing, renyah, dan gurih menyelimuti makanan khas Sumbawa ini.
4. Ayam bakar Taliwang
Ya, Ayam Bakar Taliwang begitulah nama dari makanan khas dari Sumbawa ini. Makanan ini hampir sama seperti ayam bakar pada umunya. Namun, dengan rasa bumbu yang pedas dan sedikit asam memberi kesan yang tidak biasa dan tidak terlupakan di lidah setiap orang yang menyantap makanan ini.
Makanan ini biasanya dihidangkan dengan sambal berminyak.
oiya, satu lagi dari Sumbawa yaitu kue kering khas Sumbawa. yaitu Manjareal.
Kue majareal terbuat dari gula dan gerusan kacang tanah lembut. Jajanan ini membri kesan manis yang begitu manis di lidah setiap orang yang merasakannya.
Kue kering yang satu ini berbentuk seperti daun kelor pada Kartu Remi dan dibungkus dengan daun Lontar yang dikeringkan. Manis, Manis, dan Manis……..
Itulah makanan-makanan khas dari Daerah Sumbawa, penasaran seperti apa makanan-makanan itu menyentuh lidah kita. Makanya, sekali-sekali jalan-jalan ke Pulau Sumbawa
Kebudayaan Sumbawa
KEBUDAYAAN SAMAWA
Disini kita sudah mengenal tentang negara Indonesia, sebagai negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas kebudayaan masing-masing. Hal ini merupakan perwujudan dari bentuk kreativitas penduduk itu sendiri. Ada pun kebudayaan – kebudayaan tersebut sudah sejak lama dikenal dan dilakukan sehingga telah menjadi suatu tradisi yang dilakukan secara turun-temurun dikalangan masyarakatnya.
Sama halnya dengan daerah-daerah lain di penjuru Indonesia. Daerah Sumbawa juga memiliki kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Sumbawa. Masyarakat Sumbawa biasa di sebut dengan “Tau Samawa”. Para tau Samawa pada zaman dahulu memiliki berbagai macam kebudayaan dan kesenian diantaranya yaitu :
UPACARA NYORONG
Upacara Nyorong merupakan salah satu prosesi pernikahan putra-putri sumbawa (tau samawa) Nusa Tenggara Barat. Upacara nyorong ini di laksanakan setelah bakatoan (lamaran). pihak laki-laki di terima oleh orang tua si wanita yang kemudan di teruskan dengan cara basaputis ( memutuskan ). Di dalam acara basaputis inilah di tentukan hari-hari baik untuk melaksanakan acara nyorong dalam sebuah prosesi pernikahan masyarakat samawa. Disini tau samawa hanya mengenal istilah nyorong meliputi barang yang diantar, orang yang mengantar dan pihak yang menerima.
MUSIK TRADISIONAL
Musik tradisional Sumbawa merupakan musik ritmis, atau musik yang aksentuasinya lebih pada irama, bukanlah musik melodius. Dalam Musik Etnik Sumbawa tidak terdapat gamelan seperti musik daerah Bali, Lombok maupun Jawa. Gamelan bagi daerah-daerah tersebut selain berfungsi sebagai pembawa melodi (alunan), juga sebagai ‘roh’ musik, berbanding terbalik dengan Musik Tradisional Sumbawa yang alat musik utamanya justru adalah genang (gendang) yang berfungsi sebagai pembawa ritme atau pemimpin irama. Sebagai sebuah musik ritmis, Musik Daerah Sumbawa kaya dengan irama yang terwakilkan dalam temung (jenis pukulan), baik temung yang terdapat pada genang, rebana, palompong, dsb. Dalam Musik Tradisional Sumbawa, keberadaan serune yang merupakan satu-satunya alat musik tiup yang memiliki notasi yang paling sering digunakan, hanya berfungsi untuk memberi nuansa melodis, namun alunannya tetap mengikuti alur musik yang dibuat oleh genang sebagai pemimpin irama.
Ragam Ansambel Musik
Secara harfiah ansambel berarti kumpulan atau gabungan, dengan demikian ansambel musik berarti kumpulan alat musik. Di Indonesia terdapat beraneka ragam ansambel musik tradisi, seperti Ansambel Gordang Sambilan yang merupakan Musik Adat masyarakat Mandailing, Tapanuli Selatan, Ansambel Angklung Bungko dari Cirebon, dll. Di Kabupaten Sumbawa, dari hasil pendataan, ditemukan beberapa ansambel baru selain ansambel yang sudah ada, antara lain :
- Ansambel Musik Gong genang
Ansambel Musik Gong Genang adalah sekelompok alat musik tradisional Sumbawa yang dimainkan secara bersamaan dalam beberapa komposisi musik. Ansambel ini dapat juga dikatakan sebagai musik orkestranya Sumbawa. Alat-alat musik yang dimainkan dalam ansambel ini adalah :
- Genang sebanyak 2 buah, yaitu genang penganak dan penginak,
- Serune ; 1 buah,
- Rebana Kebo ; min 1 buah,
- Gong ; 1 buah,
- Palompong ; 1 buah
- Santong Srek ; 1 buah, Dll sesuai dengan kebutuhan.
Khusus untuk Kabupaten Sumbawa Barat ditambah dengan Tawa-Tawa, sejenis gong kecil, 1 buah.
Ansambel Musik Gong Genang digunakan untuk mengiringi Tari Daerah Sumbawa, gentao, ngumang, beberapa upacara adat, dsb. Pada awalnya, ansambel ini hanya terdiri dari genang, serune dan gong, namun pada perkembangan berikutnya, mendapat penambahan alat musik lainnya, yaitu palompong, santong srek, dll. Motor penggerak ansambel ini adalah genang yang berfungsi sebagai pembawa rhytme atau irama melalui temung (jenis pukulan) genang.
- Ansambel Musik Ketong Kasalung
Ansambel Musik Ketong Kasalung merupakan sebuah ansambel yang seluruh alat musiknya terbuat dari bambu, dan digunakan untuk mengiringi sebuah tembang yang dibuat secara khusus dengan warna yang berbeda dengan tembang-tembang yang ada. Ansambel ini merupakan hasil eksperimentasi dari seniman Sumbawa yang berasal dari Kecamatan Lunyuk, yaitu Ace Let Luar dan kawan-kawannya. Nama-nama alat yang terdapat dalam ansambel ini adalah :
Terdiri dari 7 (tujuh) buah ketong (bambu besar dan tebal) dengan berbagai macam ukuran. Cara memainkannya dengan memukul bagian bawah ketong ke lantai sehingga menghasilkan suara yang beraneka ragam tergantung dari ukuran ketong. Ketong yang besar akan menghasilkan suara yang agak ngebas sedangkan ketong kecil memunculkan bunyi yang nyaring.
Ketong yang di gantung. Ketong ini memiliki notasi dan berfungsi sebagai pembawa melodi.
Adalah sebuah alat musik yang dimainkan seperti marakas. Alat ini dibuat dari ketong yang beruas pendek.
Serune pincuk segantang merupakan serune yang berukuran panjang dan besar. Panjangnya bisa mencapai sekitar 1,5 meter. Sarumungnya terbuat dari bambu yang dianyam.
Merupakan sebuah genang (gendang) yang terbuat dari ketong yang berukuran besar, yang di bagian lubang kiri kanannya di lapisi dengan kulit kambing.
Rebab yang dibuat dari ketong.
Sebuah alat musik yang terbuat dari seruas bambu yang dibelah sampai batas buku, kemudian dilubangi sampai tembus sebagai tempat tangan untuk mengadu atau membenturkan antara buku yang satu dengan yang lain sehingga bersuara dengan keras.
Serune biasa yang sering digunakan dalam berbagai moment kesenian daerah. Sebagai alat musik yang lahir dari hasil eksperimentasi, ansambel ini belum begitu memasyarakat. Namun demikian, ansambel Ketong Kasalung memiliki potensi untuk dikembangkan karena memiliki keunikan dan memberi warna baru bagi musik tradisional Sumbawa.
- Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer
Selain dari 3 (tiga) ansambel diatas, juga terdapat 1 (satu) lagi jenis ansambel di Sumbawa yaitu Ansambel Musik Kolaborasi dan Kontemporer. Ansambel ini merupakan gabungan dari alat musik tradisional dengan tradisional, dan tradisional dengan modern. Ansambel ini sudah beberapa kali dipentaskan, dan merupakan ajang uji coba bagi para pemusik Sumbawa.
MAIN JARAN
Berdasarkan wujudnya kebudayaan ada dikenal dengan wujud kebudayaan nonmaterial. Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu, tarian tradisional dan permainan (Wikepedia: 23-11-2011). Dalam kebudayaan Sumbawa memiliki suatu permainan yang dianggap sebagai warisan nenek moyang mereka. Permainan tersebut adalah main jaran ‘pacuan kuda’. Main jaran merupakan suatu permaian keahlian memacu kuda oleh seorang joki. Permainan ini sangat digemari oleh masyarakat setempat bahkan masyarakat dari luar pulau Sumbawa sengaja datang untuk menyaksikan kegaitan permainan tersebut.
Sesuai dengan perkembangan zaman, main jaranpun ikut berkembang. Hal ini masih kita lihat sampai sekarang yang dilakukan oleh masyarakat Sumbawa. Dilihat dari atribut yang digunakan oleh kuda-kuda pacu dan para joki sudah memperhatikan keselamatan. Kuda pacu diberikan hiasan-hiasan yang terbuat benang woll dan bahan lainnya, berikut disebutkan beberapa atribut yang digunakan oleh kuda pacu.
- Jombe atribut yang terbuat tali (benang woll) yang ditempelkan berbagai macam pernak pernik dan dipasang di muka dan leher kuda.
- Tali kancing merupakan tali yang diikat dan dipasang di dalam mulut kuda dan digunakan pada saat pelepasan.
- Kili merupakan kawat yang dibuat berbentuk angka delapan sebagai penyambung tali pengendali dengan rantai yang ada dipasang di mulut kuda.
- Lapek merupakan alas tempat duduk joki yang diletakkan pada punggung kuda dan terbuat dari alang-alang dan atau daun pisang kering.
Begitu hal dengan atribut yang digunakan oleh joki, juga diperhatikan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan para joki. Berikut disebutkan beberapa atribut yang digunakan oleh para joki.
- Helem digunakan sebagai pelindung kepala dan berfungsi sebagai untuk mengurangi cidra dari joki apabila terjatuh.
- Baju kaus berlengan panjang dan celana panjang.
- Ketopong digunakn sebagai sarung kepala digunakan sebelum memakai helem.
- Cambuk biasanya terbuat dari kayu rotan.
- Baju ban (baju rompi) yang memiliki nomor sebagai nomor urut kuda.
Selain perkembangan atribut yang digunakan oleh para joki. peraturan main jaranpun mengalami perubahan. Zaman dahulu peraturan main jaran tidak terlau ketat, namun sekarang peraturan-peraturan tersebut sangat ketat. Dari arena pacuan samapi aturan mainnya sangat diperhatikan.
Aturan-aturan yang dterapakan dalam permain olah raga main jaran. Mulai dari kuda, kuda yang digunakan harus di sesuai kan dengan kelasnya masing. Berikut beberapa kelassifikasi kuda pacu dalam main jaran Sumbawa.
- teka saru yaitu kelas untuk kuda pemula dan baru pertama kali memalakukan perlombaan.
- teka pas untuk kelas yang telah mengikuti perlombaan sebanyak 2-3 kali.
- teka A kelas untuk kuda sudah berpengalaman yang tingginya 117 cm sampai dengan 120 cm.
- teka B untuk kuda yang memiliki tinggi 121 cm ke atas.
- kelas OA untuk kuda yang sudah berpengalaman dan telah nyepo (giginya telah copot sebanyak 4 buah) dan tingginya 126 cm.
- kelas OB untuk kelas di atas OA yang memiliki tinggi 127 cm sampai dengan 129 cm
- harapan untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan telah nyepo sebanyak 4 buah.
- tunas untuk kuda yang memiliki tinggi 129 cm ke atas dan gigi taringnya telah tumbuh.
- kelas dewasa.
Adapun teknik yang harus diikuti oleh para pemain dalam mengikuti main jaran. Kuda yang tampil dalam pertandingan harus melakukan registrasi dan sekaligus mengambil nomor ban (kotak pelepasan). Para joki mengirng kudanya menuju juri yang bertugas memriksa kuda dan kesiapan joki untuk menjaga adanya kecurungan dalam perlombaan. Kuda dan joki yang telah mengalami pemperiksaan lansung menuju kotak pelepasan sesuai dengan nomor urut ban (kotak pelepasan) yang didapat dari regestrasi. Kuda dan joki bersiap untuk berlari sekencangnya setelah mendengar suara peluit dari juri garis. Seperti halnya main bola, main jaran juga menggunkan sistem gugur dalam menetukan sang juara. Pada babak pertama dinamakan babak guger (gugur) pada babak ini kuda berusaha untuk menuju babak penentu hingga sampai babak final.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika atau gerak. Gerak dari kebudayaan tersebut terjadi oleh sebab gerak dari manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan. Akibat dari perubahan wujud kebudayaan ini memberikan danpak positif dan negatif. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa main jaran telah mengalami perubahan. Sehingga akibat deri perubahan tersebut memiliki dampak positif dan dampak negatifnya.
- Danpak Posotif
- Main jaran sebagai permainan sekaligus olah raga yang sebagai mana pernan dan fungsi olah raga lainya yaitu untuk menyehatkan tubuh.
- Bakat dan hobi para pelaku main jaran dapat ekspolarisasai dengan adanya kegiatan rutin main jaran satehun sekali.
- Dengan adanya main jaran ini masyarakat Sumbawa bisa terhibur.
- Wujud kebudayaan main jaran ini merupakan sebuah kebudayaan yang dilaksanakan oleh masyarakat Sumbawa sekali setahun. Sehingga Tauris manca Negara manca Negara ikut serta menonton acara ini. Dengan adanya kedatangan tauris ini dapat mengahsilkan devisa daerah.
- Danpak Negatif
- Main jaran merupakan permainan sekaligus olah raga yang melatih adrenalin para pemainnya. Terkadang permaianan ini dapat menimbulkan cidra yang sangat serius bahkan mengakibatkan kematian akibat kecelakaan, meskipun atribut yang digunakan saat sekatang sudah memperhatikan keselamatan para jokinya.
- Main jaran merupakan tempat acara hiburan yang mempertontonkan adu kecepatan antarkuda pacu. Keadaan ini dapat menjadi ajang perjudian oleh sebagian orang.
- Di lihat dari joki dari main jaran ini merupak anak-anak yang usiannya berkisar 8-15 tahun, terkadang ketika mengikuti acaranya ini mereka lebih mementing acara main jaran dari pada sekolahnya. Sehingga acara ini dapat mengganggu aktifitas belajar para joki tersebut.
BERAPAN KEBO
Indonesia memang memiliki budaya yang sangat banyak dan beragam. Dengan ratusan suku bangsa yang ada, keragaman budaya menjadi salah satu kekayaan intelektual bangsa yang patut disyukuri, dibanggakan, dan dilestarikan. Budaya inilah salah satu wujud dari karya-karya kreatif bangsa. khususnya di Kabupaten Sumbawa Barat, terdapat budaya balapan hewan yaitu Barapan Kebo, yang artinya adalah Balapan Kerbau.
- Memasuki Arena Pertandingan
Barapan Kebo dilombakan di dalam sawah yang berair.Tentu saja, sesuai dengan habitat kerbau yang memang suka dengan kubangan air.
Menurut Bupati Sumbawa Barat, DR. KH. Dzulkifli Muhadli, MM., Barapan Kebo merupakan tradisi masyarakat Sumbawa sebelum masa tanam, sesudah masa panen. Barapan Kebo dilakukan selain sebagai rasa syukur atas hasil panen, juga untuk menggemburkan tanah yang akan ditanam. Di samping, itu Barapan Kebo adalah sebuah kegembiraan dan kebersamaan.
- Kibaran Start Menandakan Dimulai Lomba
Menariknya, sebagai usaha yang sangat serius untuk mempromosikan budaya Barapan Kebo, Bupati Sumbawa Barat membawa Barapan Kebo ini bukan di Sumbawa, tetapi diseberangkan ke Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, jantungnya pariwisata Lombok. Event yang dinamakan “Barapan Kebo Eksibisi” ini dilangsungkan Minggu, 3 Juni 2012 mulai pukul 08.00 hingga siang hari
Sekitar 124 pasang kerbau diseberangkan menggunakan truk-truk yang disewa khusus untuk mengangkut kerbau ini. Jika dalam satu truk hanya bisa memuat 3 pasang kerbau, maka sedikitnya 41 truk dibutuhkan untuk menyeberang dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menuju pantai Senggigi. Perjalanan dari Kabupaten Sumbawa Barat menuju Senggigi sendiri bukan sebentar, dibutuhkan sekitar 5-6 jam perjalanan darat, termasuk menyeberang Selat Lombok menggunakan kapal fery penyeberangan yang memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan.
Panggung besar sudah disiapkan di pinggir lapangan. Sementara di depan panggung, arena balap berupa sawah satu petak memanjang sekitar 75m sudah diberi air. Di kiri kanan arena, terdapat jalan yang diperuntukkan bagi para penonton melihat balapan. Sementara bagi para wartawan, disediakan tempat pas di depan garis finish untuk melihat dan memfoto secara lebih dekat.
Acara dimulai dengan pemukulan lumbung padi secara bersama-sama oleh Pak Bupati.Pemukulan lumbung padi ini juga budaya daerah sebagai lambang kegembiraan, dan biasanya memang diadakan sebagai tanda pembukaan suatu acara ataupun pesta.
- Pemukulan Lumbung Padi oleh Bupati dan Staf
Sesuai pembukaan, mulailah para joki dan kerbau ini memasuki arena balapan. Para kerbau ini, terutama yang langganan juara dan kerbau unggulan, dikenalkan satu persatu saat memasuki arena. Saat sebuah nama kerbau disebut, diiringi dengan deretan prestasi yang telah diraih, disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton.
Nama-nama kerbaupun dibuat sangat unik, dan lucu-lucu. Ada nama Hercules, Chris John, Jet Tempur, Harapan Bangsa, dan berbagai nama lain yang disematkan oleh pemiliknya. Tubuh kerbau ini gempal dan berisi, sangat terlihat bahwa kerbau-kerbau ini dirawat dengan baik dengan gizi yang penuh.
- Berjuang Mengendalikan Kerbau
Pamer Barapan Kebo ini semakin lama semakin moncer. Karenanya, pemiliki kerbau juara juga menjadi prestise tersendiri.Akibatnya bisa ditebak, harga kerbau juara biasanya langsung melambung tinggi, beberapa kali lipat dari harga kerbau biasa. Kerbau juara, bisa dihargai Rp 70 juta sepasang. Karena memang, balapan ini dilakukan oleh dua ekor kerbau, yang dipasangkan dengan menggunakan kayu berbentuk segitiga, yang juga digunakan oleh joki sebagai tempat berpijak.
Pertandingan ini sebenarnya bukan balapan yang mempertandingkan beberapa pasang kerbau secara langsung.Balapan ini adalah balapan kecepatan (sprint). Setiap pasang kerbau akan memasuki arena pertandingan dan dihitung berapa waktu yang ditempuh mulai garis start hingga finish. Garis start dimulai pada garis awal yang ditentukan, sementara finishnya adalah sebuah patok kayu sepanjang sekitar satu meter yang diletakkan di tengah-tengah arena balapan. Sang Joki harus mengarahkan pasangan kerbau ini berlari dengan cepat dan saat akhirnya adalah mengenai patok kayu tersebut.Jika tidak mengenai patok kayu tersebut, maka dinyatakan gagal atau didiskualifikasi.
- Mengarahkan Menuju Patok Kayu Tanda Finish
Balapan kerbau sendiri dibagi menjadi beberapa kelas; mulai umur 2 hingga 5 tahun. Masing-masing kelas sudah ditandai sesuai dengan umur dan berat badannya.Yang menarik, tentu saja kerbau kelas A, yang berbadan kekar dan besar. Kecepatan kerbau-kerbau ini memang di atas kelas yang lebih kecil. Disini Mereka masih menggunakan stop watch digital, yang dihubungkan dengan petugas pencatat waktu di panggung.
Dari beberapa pemaparan diatas, menurut saya dapat disimpulkan bahwa kebudayaan itu merupakan bentuk dan kreasi dari masyarakat dari penduduk tersebut, dimana memiliki ciri-ciri khas tentang kebudayaan tersebut. Ada pun kebudayaan – kebudayaan tersebut sudah sejak lama dikenal dan dilakukan sehingga telah menjadi suatu tradisi yang dilakukan secara turun-temurun dikalangan masyarakatnya, dan dari kebudayaan tersebut patut bisa di jaga dan di lestarikan oleh masyarakat daerah itu sendiri.